Rabu, 11 Mei 2016

Kepada......

Kepada yang datang tanpa ku cari
Tahukah kamu sekecil apapun perhatianmu kini tenangkan aku
Tahukah kamu sekedar selamat pagi bisa membuat energi ku terisi kembali
Tahukah kamu walaupun sesederhana itu kamu berarti buatku

Kepada yang selalu memberikan bahagia tanpa memintanya kembali
Aku ingat pertama kali kita bertemu, berpikir untuk menjadi sahabat saja tak pernah
Aku ingat kemudian kita memisahkan diri tanpa tau apa alasan tepat untuk itu
Aku ingat setelah itu aku benar - benar butuh kamu hadir dalam tiap rinduku pada teman lamaku

Kepada yang menyimpan rasa tanpa ku tau
Setiap malam tanpa ocehanmu kemudian terasa hambar
Setiap pagi tanpa melihat pembaharuanmu di media sosial terasa kurang hangat
Setiap siang tanpa selingan mengingatkanmu makan terasa kosong

Minggu, 08 Mei 2016

Mengawali yang Sudah Pernah Diawali Sebelumnya

Lalu, aku merasakan cinta yang siap ku awali kembali dengan pria yang pernah mengawali indah dan berwarnanya masa sekolahku.

Bertemu dengan kamu memang bukan sesuatu yang baru untukku. Beberapa tahun yang lalu, dengan polosnya kau hadir dalam kehidupanku, entah takdir ataukah ketidaksengajaan. Sama seperti sahabat-sahabat priaku yang lain, mencoba mengimbangi sikapku yang 50:50. Memulai dengan candaan, dari yang biasa sampai yang luar biasa. Tapi hari ini, kau menjadi seseorang yang baru buatku. Tepatnya untuk hatiku. Jujur namamu pernah juga terukir dalam hatiku namun bukan pada tempat yang baru saja ingin ku ukir lagi. Kemarin nama itu ada dalam bagian hatiku yang menyebutnya Sahabat, namun hari ini aku baru saja ingin mengisi sebuah tempat kosong didalamnya yang kusebut Cinta.

Rabu, 04 Mei 2016

Memulai

Untuk saat ini, bagaimana dengan masa lalu? Bisa kah ku sebut dia Kenangan Indah? Tuhan, ternyata pundak orang ini yang ternyata ada disampingku selama ini. Aku merasa nyaman dan tenang, melupakan segala kepenatanku.

Kembali menjadi seseorang yang baik - baik saja bukan lagi menjadi sebuah pilihan. Itu adalah sebuah keharusan. Ketika aku harus berjalan sendiri mengisi waktuku yang biasanya ramai kemudian secara perlahan terasa sepi. Ketika aku harus menipu diriku seolah semuanya baik - baik saja padahal terasa seperti luka yang tak pernah kering. Ketika aku harus menjadi orang lain demi mereka tersenyum dan berkata aku sudah baik - baik saja. Ya. Memang aku baik - baik saja. Aku harus baik - baik saja.

Cinta tidak lagi menjadi prioritasku. Hanya sesuatu yang singgah tanpa ku ingin menjadi selamanya. Setiap ada yang memasuki kehidupanku, menawarkan cinta semu, aku seakan percaya padahal tidak. Apa harus terus begini? Membiarkan mereka sesuka hati singgah dalam kehidupanku lalu dengan tanpa penyesalan ku biarkan pula mereka pergi dan mencari seseorang yang lain.