Minggu, 08 Mei 2016

Mengawali yang Sudah Pernah Diawali Sebelumnya

Lalu, aku merasakan cinta yang siap ku awali kembali dengan pria yang pernah mengawali indah dan berwarnanya masa sekolahku.

Bertemu dengan kamu memang bukan sesuatu yang baru untukku. Beberapa tahun yang lalu, dengan polosnya kau hadir dalam kehidupanku, entah takdir ataukah ketidaksengajaan. Sama seperti sahabat-sahabat priaku yang lain, mencoba mengimbangi sikapku yang 50:50. Memulai dengan candaan, dari yang biasa sampai yang luar biasa. Tapi hari ini, kau menjadi seseorang yang baru buatku. Tepatnya untuk hatiku. Jujur namamu pernah juga terukir dalam hatiku namun bukan pada tempat yang baru saja ingin ku ukir lagi. Kemarin nama itu ada dalam bagian hatiku yang menyebutnya Sahabat, namun hari ini aku baru saja ingin mengisi sebuah tempat kosong didalamnya yang kusebut Cinta.

Sahabat jadi Cinta mungkin alasan klasik. Padahal cuma perpindahan status antara Sahabat menjadi Cinta, tapi proses perpindahan itu aku sadari bukanlah hal yang mudah. Kita harus melewati beberapa tahun yang sulit. Sulit untukku tapi mungkin tidak untukmu. Aku tahu ada kebahagiaan yang kau rasakan dengan yang sebelumnya pernah mengisi hatimu, tentu saja sebelum aku ada disana.

Ketika bukan lagi sentuhan persahabatan yang kurasakan. Sindiran penuh makna yang menyiratkan kekhawatiran, nasihat, pendapat, perhatian. Apa aku salah jika aku bilang semua itu R O M A N T I S?
Apa salah jika aku merasakan perbedaan ini semakin mencolok ketika rangkulanmu penuhi aku? Logika mungkin akan bertaruh dengan perasaan. Lalu, siapa yang benar? Kemarin yang kurasakan adalah ya aku nyaman bercerita, berbagi, sampai akhirnya aku ingin lebih. Hari itu, yang aku rasakan bisa jadi sementara tapi bisakah sementara ini berlangsung terus?

Hari itu aku berdiri di sebuah tempat yang biasa aku habiskan dengan si teman lama. Ya, aku menyebut masa laluku itu teman lama. Tapi sekarang aku ada disini bersama seseorang yang selama ini pundaknya hadir dalam setiap lelahku. Aku benar - benar bisa merasakan indahnya dicintai. Aku melihat mata yang penuh dengan tatap harap, aku melihat tangan yang siap menggenggam masa depan bersama denganku, aku melihat kaki yang siap berjalan dan menghantarku maju bersama, aku melihat pundak yang selama ini ku abaikan dan tak ku pedulikan milik siapa. Lalu, aku merasakan cinta yang siap ku awali kembali dengan pria yang pernah mengawali indah dan berwarnanya masa sekolahku. Kini, tempat ini bukan lagi tempat yang harus menguras air mata ketika harus sengaja atau tidak kulewati. Sekarang tempat ini memberikan satu lagi kenangan, tentu saja kenangan indah yang selalu akan melukiskan senyum terbaikku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar